Member-only story
Apakah Waktu itu Subjektif?
Percakapan sore di awal tahun
Saya dan Adi duduk di kafe kecil itu lagi. Tempat yang selalu dipilihnya karena ia menganggap kopi di sana “tidak setajam tikaman realitas, tapi cukup pahit untuk membuatmu merasa hidup.” Sore itu, percakapan kami tidak melulu soal film atau nasib bangsa.
“Menurut lo waktu itu subjektif gak?”
Saya tertawa kecil. “Nah kan mulai lagi, serius nih mau dibahas?”
Dia menggeleng, serius. “Gue cuma penasaran. Kenapa rasanya waktu itu beda-beda buat tiap orang?”
Saya menghela napas, menyesap kopi hitam saya. Pahit, hangat, dan entah kenapa lebih terasa nyata daripada konsep waktu itu sendiri. Baiklah, mari kita tenggelam lebih dalam.
Belum menjadi member Medium? Baca selengkapnya di sini
—
Waktu, kalau dipikir-pikir, adalah konsep paling manipulatif yang pernah diciptakan manusia. Kita memberinya nama, membagi hidup kita ke dalam detik, menit, jam, hari, dan tahun, seolah-olah dengan itu kita bisa mengatur sesuatu yang sebenarnya tidak bisa disentuh. Tapi apa itu waktu, sebenarnya?
Dalam filsafat, waktu sering dilihat sebagai cara kita memahami perubahan. Immanuel Kant, misalnya, berpendapat bahwa waktu bukanlah bagian dari dunia nyata. Sebaliknya, ia…