Member-only story
Gunting yang Tak Bisa Memotong Dirinya Sendiri
Ia tetap berguna
Krek. Krek. Suara gunting memenuhi ruangan saat saya memotong kertas dengan hati-hati. Pisau tipisnya meluncur dengan presisi, memisahkan satu bagian dari bagian lainnya, membentuk pola yang diinginkan. Tiba-tiba saja muncul dipikiran saya yang begitu absurd “gunting bisa memotong banyak hal, tapi tidak bisa memotong dirinya sendiri.”
Lucu ya, bagaimana sesuatu yang tajam dan fungsional, yang bisa membelah kertas, kain, atau plastik dengan mudah, justru lumpuh ketika menyangkut dirinya sendiri. Lagi-lagi, saya bertanya, apakah manusia juga seperti itu?
Sering kali, kita menjadi tempat berlabuh bagi orang lain. Menjadi bahu yang siap menerima air mata, menjadi telinga yang mendengar segala keluh kesah, menjadi tangan yang selalu terulur untuk membantu. Kita bisa memberi nasihat yang menenangkan, solusi yang brilian, dan bahkan memotivasi orang untuk bangkit dari keterpurukan. Tapi, saat giliran diri sendiri yang jatuh, semuanya tiba-tiba menjadi jauh lebih sulit.
“Kamu harus lebih mencintai dirimu sendiri,” kata saya kepada seorang teman yang baru saja mengalami patah hati. Kalimat itu terdengar masuk akal, mudah diucapkan. Namun ketika saya sendiri berada di posisi yang sama, saya justru bingung harus bagaimana. Semua kata-kata bijak yang pernah saya berikan…