Member-only story

Hujan, Kopi Dingin, dan Renungan dari Lantai 15

Hidup itu kayak secangkir kopi yang kadang panas, kadang dingin, tapi tetap nikmat kalau dinikmati dengan cara kita sendiri.

Phillocaliste
3 min readNov 21, 2024
Photo by Thanun Buranapong on Unsplash

Siang ini, hujan belum juga reda seakan-akan ingin menghabiskan stok awan di langit!

Saya sedang duduk nyaman di kantor saat jam makan siang, tepat di lantai 15 yang secara tidak sengaja memberikan pemandangan spektakuler tentang kehidupan. Sambil menyesap kopi (yang sudah dingin setengah mati), saya memandangi tetesan hujan yang seolah sedang mengikuti kompetisi siapa yang tercepat jatuh ke bumi.

Bagi sebagian orang, hujan mungkin sekadar fenomena alam biasa. Namun, bagi saya, hujan bagaikan film dokumenter kehidupan yang tak pernah berhenti. Setiap tetesan punya ceritanya sendiri, setiap aliran air membawa pesan tersembunyi yang hanya bisa ditangkap mereka yang mau sedikit lebih lama memperhatikan.

Hujan: Motivator Sejati yang Tak Disadari

Kalau direnungkan, hujan sungguh menggelitik. Dia datang begitu saja, tanpa pemberitahuan, langsung turun dengan dramatis. Persis seperti masa lalu hidup yang tiba-tiba datang dan berkata, “Kejutan! Aku ada di sini!”

--

--

Phillocaliste
Phillocaliste

Written by Phillocaliste

A person who talks to themselves without a sound, weaving thoughts into words.

Responses (3)