Member-only story

Ketika Imajinasi Menjadi Rumah Terakhir

Ia cahaya dalam kekosongan

Phillocaliste
2 min readNov 30, 2024
Photo by Joanna Kosinska on Unsplash

Ada sebuah ruang kosong di antara realita dan kenangan, di mana imajinasi menjadi jembatan terakhir melawan kesunyian. Di situ, manusia menciptakan dunia-dunia tersembunyi, tempat di mana kesepian tidak lagi memiliki kuasa, di mana setiap bayangan bisa bernafas, dan setiap rindu bisa bermain.

Imajinasi adalah tangga rahasia menuju ruang-ruang tersembunyi jiwa. Bukan sekadar pelarian, melainkan konstruksi spiritual yang memungkinkan manusia bertahan ketika realita terlalu keras untuk disentuh. Di sini, kesepian tidak lagi menjadi musuh, tetapi menjadi tanah subur di mana mimpi-mimpi dapat tumbuh.

Seseorang yang kesepian tidak sekadar sendirian. Dia adalah arsitek dunia internal, pemahat ruang-ruang imajiner yang tak terbatas. Setiap kenangan yang dia rajut, setiap bayangan yang dia ciptakan, adalah pertahanan terakhir melawan kekosongan. Imajinasi adalah cara terakhir seorang manusia berkata pada kesunyian: “Aku ada, dan aku lebih besar darimu.”

Dalam keheningan kamar, di antara bayangan dinding dan suara jarum jam, manusia mulai menemukan kekuatan tersembunyi. Imajinasi tidak sekadar menghibur, ia adalah mekanisme pertahanan jiwa paling canggih. Di sini, tidak ada yang mustahil. Tidak ada batasan antara apa yang nyata dan apa yang diinginkan.

--

--

Phillocaliste
Phillocaliste

Written by Phillocaliste

A person who talks to themselves without a sound, weaving thoughts into words.

Responses (2)