Member-only story
Langit Mendung dan Sepiring Pisang Goreng di Meja Kantor
Bukan soal rasa, tapi suasana!
Siang ini, langit berwarna kelabu pucat, seperti lembaran kertas tua yang menunggu ditulisi cerita. Hujan tampak bersiap, menahan diri di balik awan yang menggantung rendah. Udara yang basah menyelinap melalui celah jendela kantor, membawa aroma tanah yang seolah mengingatkan bahwa alam pun punya waktu untuk jeda.
Di meja kerja saya, sepiring pisang goreng terletak diam. Asap tipisnya perlahan memudar. Pisang goreng ini sederhana, hanya adonan tepung dan manis alami dari buah matang. Tapi di tengah ritme kerja yang sering kali terasa seperti perlombaan tanpa akhir, ia hadir bak undangan untuk berhenti sejenak.
Sepiring Pisang dan Rasa yang Lembut
Ketika gigitan pertama menyentuh lidah, saya tersentak oleh kehangatan yang sederhana namun akrab. Rasa pisang yang manis berpadu dengan tepung renyah di luar. Saya merasa hidup melambat, seperti jam yang berhenti berdetak hanya untuk memberi ruang menikmati kesederhanaan ini.
Pisang goreng ini, sesederhana apapun bentuknya, mengingatkan saya pada masa kecil. Dulu, ibu sering membuat pisang goreng di sore hari ketika hujan turun. Ia selalu berkata, “Pisang goreng itu bukan soal rasa, tapi soal suasana.” Dan kini, di tengah meja…