Menarik sekali ulasan Pak Rudi!

Menurut saya, mungkin lebih ke tidak menerbitkan artikel setiap hari. Karena menerbitkan artikel sudah pasti membutuhkan tenaga ekstra seperti editing, proofreading, dan lain-lain. Aspek ini sangat diperlukan agar ide ataupun gagasan yang sudah ditulis bisa tersampaikan dengan sederhana.

Tetapi, jika untuk menulis setiap hari, saya justru setuju. Hanya sekadar menulis ringan, mungkin jurnal harian. Seperti yang Pak Rudi sampaikan, setidaknya bisa untuk melepaskan penat dalam wadah yang mungkin hanya kita sendiri saja yang mengetahui. Saya pun sampai saat ini masih dapat PR dari psikiater saya untuk menulis setiap hari, apapun, tanpa memikirkan aspek-aspek kebahasaan.

Senang bisa membaca artikel-artikel bapak. Saya mendapatkan hal-hal baru. Salam!