Member-only story

Mengapa Udara Subuh Begitu Menenangkan?

Barangkali ada dua dunia yang hadir saat subuh

Phillocaliste
2 min readNov 21, 2024
Photo by Christy Tom on Unsplash

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa udara subuh terasa begitu menenangkan? Saya sering bertanya hal yang sama. Ada sesuatu yang berbeda dari waktu itu. Sesuatu yang tidak bisa kita temukan di tengah siang yang sibuk atau malam yang gelap. Udara subuh seperti punya caranya sendiri untuk menyapa kita: lembut, tenang, dan jujur.

Subuh adalah saat dunia baru bangun. Suara kendaraan belum memenuhi jalanan, dan kesibukan manusia belum mulai mengambil alih. Rasanya seperti dunia memberi kita waktu khusus untuk bernapas. Udara yang kita hirup pun terasa ringan, seperti bebas dari beban rutinitas.

Saya selalu merasa, udara subuh itu seperti sebuah pengingat bahwa kita masih punya kesempatan. Hari baru, awal baru, dan mungkin… versi diri yang baru. Waktu ini seakan berkata, “Hei, lupakan dulu masalah kemarin. Sekarang, kita mulai lagi dari awal.”

Saya pernah membaca, Epictetus, seorang filsuf Stoik, mengatakan bahwa manusia baru bisa tenang kalau selaras dengan alam. Saya tidak tahu pasti bagaimana cara menyelaraskan diri dengan alam, tapi subuh membuat saya merasa lebih dekat dengannya.

Langit yang pelan-pelan berubah warna, suara burung yang mulai terdengar, atau embun yang menggantung di dedaunan, semua…

--

--

Phillocaliste
Phillocaliste

Written by Phillocaliste

A person who talks to themselves without a sound, weaving thoughts into words.

Responses (3)