Photo by Maxim Ilyahov on Unsplash

Member-only story

Menjaga Kewarasan di Tengah Banjir Informasi

Berhenti Sejenak, Bukan Berhenti Peduli

2 min readMar 20, 2025

--

Akhir-akhir ini, setiap kali membuka media sosial atau membaca berita tentang kondisi negara, ada perasaan muak yang sulit saya jelaskan. Dulu, ketika pekerjaan menuntut saya untuk terus mengikuti perkembangan, saya terbiasa menelan semua informasi yang datang, bahkan yang paling menjengkelkan sekalipun. Tapi kali ini, entah kenapa, otak saya benar-benar lelah.

Jadi, saya putuskan untuk berhenti. Bukan berarti saya tidak peduli, hanya saja saya memilih untuk tidak menyerap semuanya. Saya masih melihat sekilas, membiarkan berita-berita itu sliweran di beranda saya, tapi saya tidak membaca penuh. Tidak membiarkan diri saya tenggelam dalam narasi yang membuat kepala semakin penuh. Saya memilih detoks, bukan sepenuhnya lepas dari media sosial, tapi membatasi apa yang saya konsumsi.

Dan ternyata ini berdampak cukup baik. Saya merasa lebih ringan, lebih tenang. Tidak ada lagi sesak karena berita yang berulang-ulang menyulut emosi. Saya jadi sadar, informasi memang penting, tapi mental saya juga butuh ruang untuk bernapas.

Mungkin besok atau lusa, ketika otak saya sudah kembali dengan semangat penuh, saya akan kembali membaca berita-berita yang saya hindari selama detoks ini. Tapi untuk sekarang, saya izinkan diri saya untuk diam…

--

--

Phillocaliste
Phillocaliste

Written by Phillocaliste

A person who talks to themselves without a sound, weaving thoughts into words.

Responses (4)