Member-only story

Menyesalkah Pernah Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia?

Lebih rumit daripada kata menyesal

Phillocaliste
3 min readDec 10, 2024
Photo by Priscilla Du Preez 🇨🇦 on Unsplash

Pernahkah saya menyesali keputusan untuk memilih jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia? Jawabannya, ya, tetapi dengan cara yang lebih rumit daripada sekadar kata “menyesal.” Saat itu saya kuliah di Universitas Brawijaya. Di suatu titik, saya merasa seolah-olah terjebak dalam jurusan yang tidak saya inginkan.

Seperti kebanyakan mahasiswa yang disarankan untuk mengikuti apa yang dianggap “baik” oleh orang tua, saya pun melangkah mengikuti keinginan mereka. Saya tidak tahu betul ke mana arah saya setelah lulus. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia? Mungkin, saya tidak pernah benar-benar merasa itu adalah panggilan hidup saya.

Sejak awal, saya merasa tidak terhubung dengan tujuan jurusan ini. Saya tidak tertarik menjadi guru, dan saat itu, saya merasa bahwa nilai-nilai pendidikan yang diajarkan lebih menekan daripada menarik.

Mata kuliah pendidikan? Nilai saya sering kali menurun di sana, seolah-olah saya tidak bisa mengaplikasikan teori-teori pendidikan yang diajarkan di kelas. Mata kuliah yang seharusnya mengasah keterampilan menjadi pendidik justru membuat saya merasa semakin jauh dari profesi itu. Saya hanya menjalani semuanya karena itu adalah harapan orang tua saya, yang…

--

--

Phillocaliste
Phillocaliste

Written by Phillocaliste

A person who talks to themselves without a sound, weaving thoughts into words.

Responses (2)