Member-only story

Misteri di Balik ‘AAAHHH’: Ritual Kopi di Tengah Hujan

Ada sesuatu di setiap seruputannya

--

Photo by Piotr Miazga on Unsplash

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Saya dan seorang teman kantor memutuskan untuk tetap tinggal sambil menunggu hujan deras reda. Kami berjalan menuju pantry. Di luar, gemuruh petir bersahutan, tapi di dalam ruangan, suasana terasa hangat. Aroma kopi yang baru diseduh memenuhi udara. “Ngopi dulu aja,” katanya, sambil mengaduk cairan hitam pekat itu di dalam cangkir.

Kami duduk di dekat jendela, memandang tetesan hujan yang berirama. Saat menyeruput kopi pertama, spontan teman saya mengeluarkan suara khas itu, “AAAHHH!”. Saya tersenyum mendengarnya. “Kenapa ya, hampir semua orang selalu mengeluarkan suara itu setelah minum kopi?” tanyanya tiba-tiba. Pertanyaan sederhana itu memicu diskusi kami ke arah yang tidak terduga, membuka berbagai lapisan makna dari suara sederhana tersebut.

Lebih dari Sekadar Kebiasaan

Suara “AAAHHH!” setelah minum kopi mungkin tampak seperti refleks biasa, sebuah cara tubuh mengekspresikan kepuasan. Tapi, jika dipikir lebih jauh, mungkin suara itu adalah bentuk komunikasi nonverbal yang lebih kompleks. Ini seperti cara kita mengirimkan pesan kepada diri sendiri atau orang lain: “Ini enak banget, aku menikmati ini.”

Dalam konteks sosial, suara itu bahkan bisa menjadi semacam pernyataan kolektif. Bayangkan situasi di mana seseorang mengeluarkan suara itu di keramaian. Reaksi ini sering kali memancing perhatian orang di sekitar. Tanpa disadari, kita berbagi momen kecil itu dengan orang lain, menciptakan koneksi sederhana yang sering terlupakan di tengah rutinitas yang sibuk.

Namun, di sisi lain, suara ini juga bisa menjadi pengingat akan betapa jarangnya kita benar-benar berhenti untuk menikmati momen sederhana. Dalam secangkir kopi yang hangat, kita mungkin menemukan jeda kecil dari tekanan hidup. Suara itu menjadi simbol rasa syukur atas kenyamanan kecil yang kita rasakan.

Napas Kosmik: Ritual Spontan Manusia

Jika ditarik lebih jauh ke ranah filosofis, suara “AAAHHH!” itu sebenarnya bisa dianggap sebagai manifestasi primal manusia. Yap, sebuah gema purba dari hubungan kita dengan alam semesta. Kopi, yang berasal dari biji…

--

--

Phillocaliste
Phillocaliste

Written by Phillocaliste

A person who talks to themselves without a sound, weaving thoughts into words.

Responses (3)