Member-only story
Nietzsche, Will to Power, dan Omong Kosong Tentang Motivasi
Kenapa kita selalu merasa kurang, meskipun sudah berusaha jadi lebih baik?
Sudah lima hari rasanya saya tidak menulis di Medium. Tidak ada ide, tidak ada dorongan, tidak ada keinginan untuk membuka laptop dan mengetik. Anehnya, bukannya merasa tenang, saya justru merasa bersalah. Seolah-olah ada sesuatu yang harus saya kejar, semacam target tak kasatmata yang terus mengawasi saya dari kejauhan. Harus produktif. Harus berkembang. Harus menjadi lebih baik.
Lalu saya berpikir: benarkah manusia butuh motivasi? Atau ini hanya mitos lain yang kita telan mentah-mentah? Nietzsche, lelaki yang gemar membuat orang gelisah dengan pemikirannya, mungkin akan tertawa kecil melihat kegilaan zaman ini.
Belum menjadi member Medium? Baca selengkapnya di sini.
Will to Power: Ambisi atau Ilusi?
Nietzsche pernah berkata bahwa manusia digerakkan oleh Will to Power — kehendak untuk berkuasa. Tapi “berkuasa” di sini bukan soal politik atau menaklukkan dunia. Ini soal menaklukkan diri sendiri, katanya.
Masalahnya, menaklukkan diri sendiri itu artinya apa, sih? Saya pernah berpikir itu berarti saya harus produktif, bangun jam 4 pagi, olahraga, meditasi, baca buku…