Member-only story

Printer Kantor yang Susah Bangun di Hari Senin

Barangkali mengalami Monday blues

Phillocaliste
3 min readJan 6, 2025
Photo by Mario Gogh on Unsplash

Hari Senin pagi, saya sampai kantor dengan langkah yang masih setengah tertarik gravitasi kasur. Di meja saya, setumpuk dokumen menunggu tanda tangan, laporan-laporan menunggu pengolahan, dan di ujung meja sana, printer kantor berdiri dengan sikap arogan seperti biasa. “Hari ini kita akan bekerja sama, ya,” gumam saya dalam hati, mencoba membangun hubungan diplomatik dengan mesin keras kepala itu.

Namun, harapan adalah akar segala penderitaan. Printer itu, seperti makhluk dengan ego yang lebih besar dari manfaatnya, memutuskan untuk tidak bekerja. Tombol power sudah ditekan berkali-kali, kabel dicek dengan hati-hati seperti dokter bedah memeriksa pasien kritis. Tapi printer tetap diam, seperti filsuf yang sedang merenungkan arti hidup.

Di layar kecilnya, pesan sakral “Error: Paper Jam” muncul, padahal saya bersumpah demi secangkir kopi, tak ada kertas yang terjebak di dalamnya. Ini seperti seseorang yang bilang tidak punya waktu padahal scrolling Instagram tanpa dosa. Printer ini, seperti banyak orang di dunia, kadang hanya pura-pura sibuk.

Setiap hari Senin, printer kantor berubah menjadi seniman eksentrik yang menolak bekerja karena “mood-nya” belum sampai. Apakah printer juga mengalami Monday blues? Atau ini semacam bentuk…

--

--

Phillocaliste
Phillocaliste

Written by Phillocaliste

A person who talks to themselves without a sound, weaving thoughts into words.

Responses (2)